top of page

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

  • Writer: Dimas Rizqullah
    Dimas Rizqullah
  • Aug 25, 2016
  • 5 min read

Kehidupan awal masyarakat pra aksara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan geografis wilayah Indonesia. Sebelum zaman es atau glasial, wilayah Indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan Asia dan wilayah Indonesia bagian timur menjadi satu dengan daratan Australia. Pendapat ini didasarkan pada persamaan kehidupan flora dan fauna di Asia dan Australia dengan wilayah Indonesia.Mencairnya es di kutub utara menyebabkan air laut mengalami kenaikan. Peristiwa ini mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi terpisah dengan daratan Asia maupun Australia. Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Asia disebut Paparan Sunda. Sedangkan bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan Australia disebut Paparan Sahul. Ternyata, perubahan-perubahan itu sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kehidupan masyarakat pra aksara Indonesia.

Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara. Tepatnya, di wilayah Myanmar sekarang. Seorang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali. Pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tahun 3000 SM – 1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM – 500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua. Tampaknya, pendapat Moh. Ali ini sangat dipengaruhi oleh pendapat Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Sementara, para ahli yang lain memiliki pendapat yang beragam dengan berbagai argumen atau alasannya, seperti:

1.Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia. Menurut hasil penelitiannya, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah-daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, nama-nama binatang dan alat-alat perang.

2.Prof. Mohammad Yamin berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Pendapat ini didasarkan pada penemuan fosil-fosil dan artefakartefak manusia tertua di Indonesia dalam jumlah yang banyak. Di samping itu, Mohammad Yamin berpegang pada prinsip Blood Und Breden Unchro, yang berarti darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri.Manusia purba mungkin telah tinggal di Indonesia, sebelum terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa dari Yunan dan Campa ke wilayah Indonesia. Persoalannya, apakah nenek moyang bangsa Indonesia adalah manusia purba?

3.Van Heine Geldern berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak atau peninggalan kebudayaan yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalanpeninggalan kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.

Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dan menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa. Namun, sebelum nenek moyang bangsa Indonesia tiba di daerah kepulauan Indonesia, daerah ini telah ditempati oleh bangsa berkulit hitam dan berambut keriting. Bangsa-bangsa ini hingga sekarang menempati daerah daerah Indonesia bagian timur dan daerah-daerah Australia.

Ras Negroid: berkulit hitam, bibir tebal, rambut keriting, menyebar

Bertitik tolak dari pendapat-pendapat di atas, terdapat hal-hal yang menarik tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen ini merujuk pada pendapat Moh. Ali dan Kern bahwa sekitar tahun 3000 SM – 1500 SM terjadi gelombang perpindahan bangsa-bangsa di Yunan dan Campa sebagai akibat desakan bangsa lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Argumen ini diperkuat dengan adanya persamaan bahasa, nama binatang,dan nama peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.

Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. yang didukung dengan penemuan fosil-fosil dan artefak-artefak manusia tertua di wilayah Indonesia dalam jumlah yang banyak. Sementara, fosil dan artefak manusia tertua jarang ditemukan di daratan Asia.

masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu ditempatkan sebagai nenek moyang bangsa

Tahukah kalian dari mana asal mula Nenek Moyang Bangsa Indonesia?

Hasil penyelidikan Von Hiene Geldern tentang penyebaran kapak persegi, menyimpulkan bahwa jenis manusia Homo Sapiens bukan asli dari Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Cochin China, Kamboja, dan daerah-daerah di sepanjang pantai di Teluk Tonkin. Sementara itu, kalau dilihat dari pangkal kebudayaannya, mereka berasal dari wilayah Yunnan di Tiongkok Selatan. Mereka termasuk rumpun bangsa Austronesia. Rumpun bangsa Austronesia terdiri atas dua subspesies/ras, yaitu ras Mongoloid dan ras Austro Melanesoid.Mereka inilah nenek moyang bangsa Indonesia sesungguhnya. a.Ras Mongoloid: berkulit kuning, tinggi badan cukup, hidung menonjol sedikit (tidak mancung, tetapi juga tidak pesek), menyebar ke Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut ulung. Sejak 2000 SM hingga 50 SM, terjadi gelombang perpindahan penduduk dari bagian Asia (Yunan) ke wilayah nusantara.

Penduduk dari Yunnan bergerak ke arah selatan sampai ke wilayah Vietnam. Sebagian menetap di wilayah ini, sebagian lagi melanjutkan perjalanan berlayar untuk mencari tempat tinggal yang baru. Dengan menggunakan perahu bercadik mereka secara bergelombang berlayar akhirnya sampai ke Kepulauan Nusantara. Tersebarlah orang-orang dari Yunnan itu ke nusantara. Mereka kemudian menetap dan mengembangkan kebudayaan di Indonesia.

Ternyata, kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia tidak serempak. Mereka datang secara bergelombang yang secara garis besar terbagi dalam dua gelombang. Yaitu :

a.Gelombang pertama

Gelombang pertama berlayar ke wilayah Malaka, Sumatra, Jawa, Bali, dan tempat-tempat lain, seperti di Kalimantan Barat termasuk ras Mongoloid. Mereka inilah yang membawa dan menyebarkan beliung atau kapak persegi ke berbagai daerah tersebut. Kapak persegi adalah alat yang sangat mendukung untuk mengerjakan sawah (untuk kegiatan pertanian). Daerah-daerah yang dilewati dan ditempati ras Mongoloid, seperti Malaka, Jawa, dan Sumatra merupakan daerah perkembangan pertanian.Kelompok kedua yang bergerak dan berlayar sampai ke Sulawesi, Maluku, Irian, dan sekitarnya adalah orang-orang Ras Austro Melanesoid. Mereka inilah yang membawa dan menyebarkan kapak lonjong. Kapak lonjong ini umumnya menyebar di Indonesia bagian timur. Kapak lonjong banyak digunakan untuk bekerja di ladang, perkebunan, atau hutan.

b.Gelombang Kedua

Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia gelombang kedua diperkirakan terjadi sekitar tahun 500 SM. Pada waktu itu, orang-orang Austronesia bergerak dari Tonkin, terus melewati Malaka (Malaysia) Barat. Mereka menyebar ke Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan sekitarnya. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia gelombang kedua ini hanya satu kelompok besar, yaitu orang-orang Austronesia. Mereka menyebar ke Indonesia melalui Indonesia bagian barat.

Orang-orang Yunnan ataupun Tonkin yang termasuk rumpun bangsa Austronesia, baik itu Ras Mongoloid maupun Austro Melanesoid, baik yang datang pada gelombang pertama maupun yang datang pada gelombang kedua, menetap di Kepulauan Indonesia. Mereka bercampur dan berpadu membentuk komunitas di Kepulauan Indonesia. Merekalah yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Dengan demikian, nenek moyang bangsa Indonesia bukanlah mereka yang dikenal dengan Pithecantrhopus atau Meganthropus, melainkan orang-orang dari Yunnan yang datang secara bergelombang ke Indonesia.

Comments


©Copyright - Hak Dilindungi Admin

Dibuat Sejak 2016 - Dipersembahkan Oleh Wix.com

  • Facebook - Grey Circle
  • Instagram - Grey Circle
  • Twitter - Grey Circle
  • YouTube - Grey Circle
bottom of page